PRINSIP DAN KONSEP ANALISA
(ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES)
Dalam konteks perangkat lunak, analisis merupakan sebuah :
Penemuan
Perbaikan
Pemodelan
Spesifikasi (baru)
SIAPA YANG BERPERAN DALAM ANALISIS ?
Pengembang maupun pelanggan harus berperan aktif
Pelanggan berusaha memformulasikan kembali konsep yang tidak jelas dari fungsi perangkat lunak dan kinerja kedalam detail yang konkret.
Pengembang bertindak sebagai integrator, konsultan dan pemecah masalah
Ruang lingkup perangkat lunak secara mendasar dikembangkan oleh perekayasa system dan diperbaiki selama perencanaan proyek perangkat lunak dan diperbaiki secara detail (rinci).
APA YANG MENJADI MASALAH SEBENARNYA ?
Pelanggan hanya memiliki ide yang samar-samar apa yang dibutuhkan
Pengembang akan menghasilkan sesuatu dengan mengacu kepada “ide yang samar-samar”, dengan asumsi bahwa “kita akan mengerjakan rincian pekerjaan sesuai tahapan (langkah)”
Pelanggan akan terus mengikuti perubahan
Pengembang akan “dirugikan” oleh perubahan-perubahan ini, membuat kesalahan-kesalahan dalam spesifikasi dan pengembangan
ANALISIS PERSYARATAN
Analisis persyaratan adalah sebuah tugas rekayasa perangkat lunak yang menjembatani jurang antara alokasi perangkat lunak tingkat system dan perancangan perangkat lunak seperti terlihat pada gambar
Analisis persyaratan perangkat lunak dapat dibagi menjadi 5 (lima) area kerja yaitu :
Pengenalan masalah
Mempelajari spesifikasi system (bila ada) dan rencana proyek perangkat lunak dalam suatu konteks system dan mengkaji ruang lingkup perangkat lunak dalam suatu konteks system dan mengkaji ruang lingkup perangkat lunak yang telah digunakan untuk memunculkan estimasi perencanaan
Evaluasi dan sintesis
· Membatasi semua objek data yang dapat diobservasi secara eksternal
· Mengevaluasi aliran dan muatan informasi
· Mendefinisikan dan menguraikan semua fungsi perangkat lunak
· Memahami tingkah laku perangkat lunak dalam konteks kejadian yang mempengaruhi system
· Membangun karakteristik interface system
· Menemukan batasan desain tambahan
Pemodelan
Menyiapkan system dalam ukuran yang kecil-kecil sebelum penerapan dengan system yang sebenarnya
Spesifikasi
Menetapkan system dalam kondisi yang sebenarnya
Kajian
Melakukan evaluasi dan pengujian formal terhadap penerapan yang telah dilakukan apakah sasaran yang yang ditetapkan tercapai atau tidak.
FAST (Facilitated Application Specification Techniques)
FAST
Memacu kreasi kerjasama dari tim (pelanggan dan pengembang) yang bekerja sama untuk :
· Mengidentifikasi masalah
· Menyiapkan elemen-elemen solusi
· Menegosiasikan pendekatan yang berbeda
· Menetapkan sebelumnya kebutuhan solusi yang diperlukan
PANDUAN FAST
J. Wood dan D. Silver menyarankan beberapa panduan umum FAST yang dapat digunakan yaitu :
Peserta harus menghadiri semua rapat
Semua peserta adalah sama
Persiapan harus sama pentingnya dengan rapat yang sebenarnya
Semua dokumen sebelum rapat harus dikaji ulang
Lokasi rapat diluar ruangan terkadang diperlukan
Tentukan agenda dan jangan sampai mengalami perubahan
Jangan sampai terbawa dalam hal-hal teknis yang terlalu rinci
(QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT = QFD)
Teknik manajemen kualitas yang menterjemahkan kebutuhan pelanggan kedalam kebutuhan teknis untuk perangkat lunak
Pertama kali diperkenalkan di Jepang untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan
Menekankan pemahaman tentang apa yang berguna kepada pelanggan dan kemudian menyebarkan nilai-nilai tersebut melalui proses rekayasa
QFD mengidentifikasi tiga tipe persyaratan yaitu :
Persyaratan normal : Sasaran dan tujuan bagi sebuah produk atau system selama pertemuan dengan pelanggan. Bila persyaratan ini ada, maka pelanggan akan menjadi puas, misalnya tampilan grafis yang sempurna.
Persyaratan yang diharapkan : Persyaratan ini implicit terhadap produk atau system yang sangat fundamental sehingga pelanggan tidak menyatakannya secara eksplisit. Ketidakhadirannya akan menyebabkan ketidakpuasan yang sangat mendalam. Contohnya adalah mudahnya operasional interaksi manusia dan mesin, reliabilitas dan kebenaran operasional keseluruhan dan mudahnya instalasi perangkat lunak
Exciting requirement : Persyaratan ini sangat diharapkan oleh pelanggan dan terbukti sangat memuaskan bila ada, misal kemampuan perangkat pengolah kata yang memiliki kemampuan layout halaman, dsb.
ANALISA PROSES SECARA UMUM
PRINSIP ANALISA KESATU
Data Domain Model :
Menetapkan objek data
Menggambarkan atribut data
Menetapkan hubungan data
PRINSIP ANALISA KEDUA
Fungsi Model :
Mengidentifikasi fungsi yang (dapat) merubah objek data
Mengindikasikan berapa data yang melalui system
Mewakili data produsen dan konsumen
PRINSIP ANALISA KETIGA
Model Kebiasaan :
· Mengindikasikan states yang berbeda dari system
· Menetapkan kejadian yang mungkin menyebabkan perubahan pada state
PRINSIP ANALISA KEEMPAT
Partisi Model :
· Menyaring setiap model untuk mewakili level yang lebih rendah dari abstraksi
o Menyaring objek data
o Membuat hirarki fungsi
o Mewakili kebiasaan pada tingkatan yang berbeda tiap detil
· Membuat partisi horizontal dan vertikal
PRINSIP ANALISA KELIMA :
Intisari :
Memulai focus intisari masalah tanpa memperhatikan rincian implementasi
(ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES)
Dalam konteks perangkat lunak, analisis merupakan sebuah :
Penemuan
Perbaikan
Pemodelan
Spesifikasi (baru)
SIAPA YANG BERPERAN DALAM ANALISIS ?
Pengembang maupun pelanggan harus berperan aktif
Pelanggan berusaha memformulasikan kembali konsep yang tidak jelas dari fungsi perangkat lunak dan kinerja kedalam detail yang konkret.
Pengembang bertindak sebagai integrator, konsultan dan pemecah masalah
Ruang lingkup perangkat lunak secara mendasar dikembangkan oleh perekayasa system dan diperbaiki selama perencanaan proyek perangkat lunak dan diperbaiki secara detail (rinci).
APA YANG MENJADI MASALAH SEBENARNYA ?
Pelanggan hanya memiliki ide yang samar-samar apa yang dibutuhkan
Pengembang akan menghasilkan sesuatu dengan mengacu kepada “ide yang samar-samar”, dengan asumsi bahwa “kita akan mengerjakan rincian pekerjaan sesuai tahapan (langkah)”
Pelanggan akan terus mengikuti perubahan
Pengembang akan “dirugikan” oleh perubahan-perubahan ini, membuat kesalahan-kesalahan dalam spesifikasi dan pengembangan
ANALISIS PERSYARATAN
Analisis persyaratan adalah sebuah tugas rekayasa perangkat lunak yang menjembatani jurang antara alokasi perangkat lunak tingkat system dan perancangan perangkat lunak seperti terlihat pada gambar
Analisis persyaratan perangkat lunak dapat dibagi menjadi 5 (lima) area kerja yaitu :
Pengenalan masalah
Mempelajari spesifikasi system (bila ada) dan rencana proyek perangkat lunak dalam suatu konteks system dan mengkaji ruang lingkup perangkat lunak dalam suatu konteks system dan mengkaji ruang lingkup perangkat lunak yang telah digunakan untuk memunculkan estimasi perencanaan
Evaluasi dan sintesis
· Membatasi semua objek data yang dapat diobservasi secara eksternal
· Mengevaluasi aliran dan muatan informasi
· Mendefinisikan dan menguraikan semua fungsi perangkat lunak
· Memahami tingkah laku perangkat lunak dalam konteks kejadian yang mempengaruhi system
· Membangun karakteristik interface system
· Menemukan batasan desain tambahan
Pemodelan
Menyiapkan system dalam ukuran yang kecil-kecil sebelum penerapan dengan system yang sebenarnya
Spesifikasi
Menetapkan system dalam kondisi yang sebenarnya
Kajian
Melakukan evaluasi dan pengujian formal terhadap penerapan yang telah dilakukan apakah sasaran yang yang ditetapkan tercapai atau tidak.
FAST (Facilitated Application Specification Techniques)
FAST
Memacu kreasi kerjasama dari tim (pelanggan dan pengembang) yang bekerja sama untuk :
· Mengidentifikasi masalah
· Menyiapkan elemen-elemen solusi
· Menegosiasikan pendekatan yang berbeda
· Menetapkan sebelumnya kebutuhan solusi yang diperlukan
PANDUAN FAST
J. Wood dan D. Silver menyarankan beberapa panduan umum FAST yang dapat digunakan yaitu :
Peserta harus menghadiri semua rapat
Semua peserta adalah sama
Persiapan harus sama pentingnya dengan rapat yang sebenarnya
Semua dokumen sebelum rapat harus dikaji ulang
Lokasi rapat diluar ruangan terkadang diperlukan
Tentukan agenda dan jangan sampai mengalami perubahan
Jangan sampai terbawa dalam hal-hal teknis yang terlalu rinci
(QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT = QFD)
Teknik manajemen kualitas yang menterjemahkan kebutuhan pelanggan kedalam kebutuhan teknis untuk perangkat lunak
Pertama kali diperkenalkan di Jepang untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan
Menekankan pemahaman tentang apa yang berguna kepada pelanggan dan kemudian menyebarkan nilai-nilai tersebut melalui proses rekayasa
QFD mengidentifikasi tiga tipe persyaratan yaitu :
Persyaratan normal : Sasaran dan tujuan bagi sebuah produk atau system selama pertemuan dengan pelanggan. Bila persyaratan ini ada, maka pelanggan akan menjadi puas, misalnya tampilan grafis yang sempurna.
Persyaratan yang diharapkan : Persyaratan ini implicit terhadap produk atau system yang sangat fundamental sehingga pelanggan tidak menyatakannya secara eksplisit. Ketidakhadirannya akan menyebabkan ketidakpuasan yang sangat mendalam. Contohnya adalah mudahnya operasional interaksi manusia dan mesin, reliabilitas dan kebenaran operasional keseluruhan dan mudahnya instalasi perangkat lunak
Exciting requirement : Persyaratan ini sangat diharapkan oleh pelanggan dan terbukti sangat memuaskan bila ada, misal kemampuan perangkat pengolah kata yang memiliki kemampuan layout halaman, dsb.
ANALISA PROSES SECARA UMUM
PRINSIP ANALISA KESATU
Data Domain Model :
Menetapkan objek data
Menggambarkan atribut data
Menetapkan hubungan data
PRINSIP ANALISA KEDUA
Fungsi Model :
Mengidentifikasi fungsi yang (dapat) merubah objek data
Mengindikasikan berapa data yang melalui system
Mewakili data produsen dan konsumen
PRINSIP ANALISA KETIGA
Model Kebiasaan :
· Mengindikasikan states yang berbeda dari system
· Menetapkan kejadian yang mungkin menyebabkan perubahan pada state
PRINSIP ANALISA KEEMPAT
Partisi Model :
· Menyaring setiap model untuk mewakili level yang lebih rendah dari abstraksi
o Menyaring objek data
o Membuat hirarki fungsi
o Mewakili kebiasaan pada tingkatan yang berbeda tiap detil
· Membuat partisi horizontal dan vertikal
PRINSIP ANALISA KELIMA :
Intisari :
Memulai focus intisari masalah tanpa memperhatikan rincian implementasi