Thursday, 28 April 2016

Promodelan Analisis

  No comments    
Pemodelan Analisis



Elemen Pemodelan Analisis
Model analisis berisi :
Data Dictionary : penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua obyek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak.
Entity Relationship Diagram (ERD) : menggambarkan hubungan antara obyek data.
Data Flow Diagram (DFD) : memberikan indikasi mengenai bagaiman data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem, menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasikan aliran data.
State Transition Diagram : menunjukkan bagaimana sistem bertingkah laku sebagai akibat dari kejadian eksternal.
Control Specification (CSPEC) : informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak

Sasaran utama model analisis :
Menggambarkan apa yang dibutuhkan untuk pelanggan.
Membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak.
Membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.
Pemodelan Data
Dibuat untuk menjawab :


Bagaimana komposisi dari masing-masing obyek data dan atribut apa yang menggambar kan obyek tersebut?
Dimana obyek saat ini berada?
Bagaimana hubungan antara masing-masing obyek data dan obyek lainnya?
Bagaimana hubungan antara obyek dengan proses yang mentransformasikannya?
Digunakan Entity Relational Diagram (ERD)

Obyek Data, Atribut dan Hubungan
Obyek Data : adalah representasi dari hamper semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak.
Atribut : menentukan property suatu obyek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda: menamai sebuah contoh dari obyek data,menggambarkan contoh,membujat referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lain.
Hubungan : obyek data disambungkan satu dengan lainnya dengan berbagai macam cara.
Kardinalitas
Model data harus dapat merepresentasikan jumlah peristiwa dari obyek di dalam hubungan yangdiberikan

Satu ke satu (1:1). Misalnya: seorang suami hanya dapat memiliki satu istri, dan seorang istri hanya mempunyai satu suami.
Satu ke banyak (1:N). Misalnya: seorang ibu dapat memiliki banyak anak, tetapi seorang anak hanya dapat memiliki satu ibu.
Banyak ke banyak (M:N).Misalnya: seorang paman dapat memiliki banyak keponakan, sementara itu seorang keponakan dapat memiliki banyak paman.

Modalitas
Modalitas dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada kebutuhan eksplisit untuk hubungan yang terjadi atau hubungan itu bersifat opsional. Modalitas bernilai satu jika suatu kejadian dari hubungan merupakan perintah.


Entity Relational Diagram
Pada mulanya digunakan untuk desain sistem database relational dan telah dikembangkan oleh
yang lainnya. Serangkaian komponen utama diidentifikasikan untuk ERD: obyek data, atribut,
hubungan dan berbagai tipe indicator. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili obyek data dan hubungan mereka.



Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi

Analisis terstruktur dimulai sebagai sebuah teknik pemodelan aliran informasi. Sebuah sistem berbasis komputer direpresentasikan sebagai sebuah transformasi informasi.



Diagram Aliran Data/ Data Flow Diagram (DFD)
Merupakan sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang
diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Dikenal juga dengan sebutan grafik aliran data atau buble chart.


Komponen-komponen DFD :
Proses : menunjukkan apa yang dikerjakan oleh sistem
File atau Data Store : tempat penyimpanan data, proses dapat menempatkan data ke dalam data store atau mengambil / mendapatkan data store.
External Entity : di luar sistem, tetapi mereka merupakan salah satu bagian yang memberikan input data ke dalam sistem atau digunakan oleh output sistem. *Source : External entity yang memberikan input data ke dalam sistem, *Sinks : External entity yang menggunakan data sistem
Data Flow : aliran data pada sistem antara dua proses contoh : dari sebuah data store ke sebuah proses, dari sebuah proses ke sebuah data store,dari sebuah source ke sebuah proses,dari sebuah proses ke sebuah sink.
Ekstensi Sistem Real-Time
Sistem real-time harus berinteraksi dengan dunia nyata didalam kerangka waktu yang ditentukan oleh dunia nyata. Penerbangan pesawat, proses pabrik, produk konsumen dan instrumentasi industri merupakan beberapa dari ratusan aplikasi perangkat lunak real-time.


Ekstensi Ward dan Mellor
Ward dan Mellor memperluas notasi analisis struktur dasar untuk mengakomodasi permintaan yang dikenakan oleh system real-time berikut ini :

Aliran informasi dikumpulkan atau dihasilkan pada basis time-continious
Informasi control yang dilewatkan melalui system dan pemrosesan control yang sesuai
Contoh bertingkat dari transformasi yang sama, yang kadang-kadang terjadi didalam situasi multitasking
Pernyataan system dan mekanisme yang menyebabkan transisi diantara keadaan. Ekstensi Hatley dan Pirbhai

Ekstensi Hatlei dan Pirbhai kenotasi analisis terstruktur dasar kurang berfokus pada kreasi dari symbol grafis tambahan dan lebih berfokus pada representasi dan spesifikasi aspek perangkat lunak yang berorientasi pada control.



Pemodelan Tingkah Laku

Pemodelan tingkah laku merupakan suatu prinsip operasional untuk semua metode analisis persyaratan tetapi hanya versi analisis terstruktur yang luas yang memberikan suatu notasi bagi tipe pemodelan ini. Untuk menggambarkan penggunaan ekstensi control dan tingkah laku Hatley dan Pirbhai, diandaikan perangkat lunak embedded dalam sebuah mesin foto kopi. Foto kopi tersebut melakukan sejumlah fungsi yang diimplikasikan oleh DFD tingkat 1. perlu dicatat bahwa penyaringan tambahan dari aliran dan definisi dari masing-masing item akan diperlukan.



Mekanik dari Analisis Terstruktur


Membuat sebuah diagram hubungan Entitas


Diagram hubungan entitas memungkinkan seorang perekayasa perangkat lunak untuk secara penuh menspesifikasikan objek data yang merupakan input dan output dari system. Pendekatan berikut ini perlu diketahui dalam membuat diagram Entitas :
Selama pengumpulan persyaratan, pelanggan diminta untuk mendaftar ‘hal-hal’ yang akan dituju oleh proses bisnis dan aplikasi. ‘Hal-hal’ ini dimasukkan kedalam sebuah daftar objek data input dan output dan entitas eksternal yang menghasilkan atau mengkonsumsi informasi.

-a. Elemen Model Analisis
Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama yakni untuk :
• Menggambarkan apa yang dibutuhkan untuk pelanggan
• Membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak
• Membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.










Untuk mencapai sasaran tersebut dibuatlah model analisis yang berisi:
• Data Dictionary
   Penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua obyek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak.
• Entity Relationship Diagram (ERD)
   Menggambarkan hubungan antara obyek data.
• Data Flow Diagram (DFD)
   o Memberikan indikasi mengenai bagaiman data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
   o Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasikan aliran data.
• State Transition Diagram
   Menunjukkan bagaimana sistem bertingkah laku sebagai akibat dari kejadian eksternal.
• Control Specification (CSPEC)
   Informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak

-b.pemodelan data


Pemodelan Data dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses menciptakan sebuah model data dengan menerapkan model deskripsi formal data menggunakan teknik pemodelan data. Pemodelan data adalah metode yang digunakan untuk menentukan dan menganalisis persyaratan data yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis suatu organisasi. Data yang dibutuhkan adalah dicatat sebagai data model konseptual dengan definisi data yang terkait. Realisasi penerapan model konseptual yang disebut model data logis. Untuk menerapkan satu model konseptual data mungkin membutuhkan beberapa model data logis. pemodelan data mendefinisikan elemen tidak hanya data, tapi struktur dan hubungan antara mereka teknik pemodelan data dan metodologi yang digunakan untuk model data dengan cara yang standar yang konsisten, dapat diprediksi untuk mengelolanya sebagai sumber daya.

Ikhtisar

Penggunaan standar pemodelan data sangat disarankan untuk semua proyek yang membutuhkan standar sarana untuk mendefinisikan dan menganalisis data dalam sebuah organisasi, misalnya dengan menggunakan pemodelan data:
Untuk mengelola data sebagai sumber daya;
Untuk integrasi sistem informasi;
Untuk merancang database / data warehouse (alias repositori data).

Pemodelan data dapat dilakukan pada berbagai jenis proyek dan dalam beberapa tahap proyek. Data model progresif, tidak ada hal seperti model data akhir untuk bisnis atau aplikasi. Sebaliknya model data harus dianggap sebagai dokumen hidup yang akan berubah sebagai respons terhadap perubahan bisnis. Model data idealnya harus disimpan dalam repositori sehingga mereka dapat diambil, dikembangkan, dan diedit dari waktu ke waktu.

Whitten (2004) ditetapkan dua jenis data model:
Data Strategis pemodelan: Ini adalah bagian dari penciptaan strategi sistem informasi, yang menetapkan visi keseluruhan dan arsitektur sistem informasi didefinisikan. teknik Informasi adalah metodologi yang mencakup pendekatan ini;
Pemodelan Data dalam analisis sistem: Dalam analisis sistem model data logis dibuat sebagai bagian dari pengembangan basis data baru.

Pemodelan Data juga merupakan teknik untuk merinci kebutuhan bisnis untuk database. Kadang-kadang disebut pemodelan database karena model data akhirnya diimplementasikan dalam database.
Data model

Data model ataupun model data dan data pendukung sistem komputer dengan memberikan definisi dan format data. Jika hal ini dilakukan secara konsisten di seluruh sistem lalu kompatibilitas data dapat dicapai. Jika struktur data yang sama yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses data kemudian aplikasi yang berbeda dapat berbagi data. Hasil ini ditunjukkan di atas. Namun, sistem dan antarmuka sering biaya lebih dari yang seharusnya, untuk membangun, mengoperasikan, dan memelihara. Mereka juga dapat membatasi bisnis dan bukan mendukungnya. Penyebab utama adalah bahwa kualitas model data yang diimplementasikan dalam sistem dan antarmuka yang miskin.
Bisnis aturan, khusus untuk bagaimana hal tersebut dilakukan di tempat tertentu, yang sering tetap dalam struktur model data. Ini berarti bahwa perubahan kecil dalam cara bisnis dilakukan menyebabkan perubahan besar dalam sistem komputer dan interface;
Jenis Entitas sering tidak teridentifikasi, atau salah diidentifikasi. Hal ini dapat mengakibatkan replikasi data, struktur data, dan fungsionalitas, bersama-sama dengan biaya petugas itu duplikasi dalam pembangunan dan pemeliharaan;
Model data untuk sistem yang berbeda sewenang-wenang yang berbeda. Hasil ini adalah bahwa interface yang kompleks diperlukan antara sistem yang berbagi data. Interface ini dapat menjelaskan antara 25-70% dari biaya sistem saat ini;
Data tidak dapat dibagi secara elektronik dengan pelanggan dan pemasok, karena struktur dan arti data yang belum standar. Sebagai contoh, data desain teknik dan gambar untuk pabrik pengolahan masih kadang-kadang dipertukarkan pada kertas.

Alasan untuk masalah ini adalah kurangnya standar yang akan memastikan bahwa model data akan baik memenuhi kebutuhan bisnis dan konsisten.

Konseptual, skema secara fisik dan logis

ANSI / SPARC tiga level arsitektur. Hal ini menunjukkan bahwa model data dapat menjadi model eksternal (atau melihat), model konseptual, atau model fisik. Ini bukan satu-satunya cara untuk melihat model data, tetapi merupakan cara yang bermanfaat, terutama ketika membandingkan model.

Sebuah contoh model data dapat salah satu dari tiga jenis menurut ANSI pada tahun 1975:
Skema konseptual: menggambarkan semantik sebuah domain, menjadi ruang lingkup model. Sebagai contoh, mungkin model daerah kepentingan organisasi atau industri. Ini terdiri dari kelas entitas, mewakili hal-hal yang penting dalam domain, dan pernyataan tentang hubungan asosiasi antara kelas entitas pasang. Sebuah skema konseptual menentukan jenis fakta atau proposisi yang dapat dinyatakan dengan menggunakan model. Dalam arti itu, mendefinisikan ekspresi diperbolehkan dalam buatan ‘bahasa’ dengan lingkup yang dibatasi oleh ruang lingkup model;
Skema Logical: menggambarkan semantik, yang diwakili oleh teknologi manipulasi data tertentu. Ini terdiri dari deskripsi tabel dan kolom, kelas berorientasi objek, dan tag XML, antara lain;
Skema Fisik: menjelaskan cara fisik dimana data disimpan. Ini berhubungan dengan partisi, CPU, tablespace, dan sejenisnya.

Arti penting dari pendekatan ini, menurut ANSI, adalah bahwa hal itu memungkinkan tiga perspektif relatif independen satu sama lain. Teknologi Penyimpanan dapat berubah tanpa mempengaruhi baik logis atau model konseptual. Tabel / kolom struktur dapat berubah tanpa (harus) mempengaruhi model konseptual. Dalam setiap kasus, tentu saja, struktur harus tetap konsisten dengan model lainnya. Tabel / struktur kolom mungkin berbeda dari suatu terjemahan langsung dari kelas entitas dan atribut, tetapi akhirnya harus melaksanakan tujuan dari struktur kelas entitas konseptual. Tahap awal proyek pengembangan perangkat lunak banyak menekankan desain model data konseptual. Seperti desain dapat dirinci ke dalam suatu model data logis. Secara bertahap kemudian, model ini dapat diterjemahkan ke dalam model data fisik. Namun, juga memungkinkan untuk menerapkan model konseptual secara langsung.

Proses Pemodelan Data

Dalam konteks Proses Bisnis Integrasi, lihat gambar, pemodelan data yang akan menghasilkan generasi database. Ini melengkapi proses pemodelan bisnis, yang menghasilkan program aplikasi untuk mendukung proses bisnis. Desain database sebenarnya adalah proses menghasilkan suatu model data rinci dari database. Model data logika berisi semua pilihan desain diperlukan logis dan fisik dan parameter penyimpanan fisik yang diperlukan untuk menghasilkan desain dalam Data Definition Language, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat database. Sebuah model data sepenuhnya disebabkan rinci berisi atribut untuk setiap entitas. Istilah desain database dapat digunakan untuk menggambarkan berbagai bagian dari desain sistem database secara keseluruhan. Pada prinsipnya, dan paling benar, dapat dianggap sebagai desain logis dari struktur basis data yang digunakan untuk menyimpan data. Dalam model relasional ini adalah tabel dan tampilan. Dalam sebuah database Objek entitas dan hubungan peta langsung ke objek kelas dan hubungan bernama. Namun, istilah desain database juga dapat digunakan untuk menerapkan proses perancangan keseluruhan, bukan hanya struktur data base, tetapi juga bentuk dan query yang digunakan sebagai bagian dari aplikasi database secara keseluruhan dalam Sistem Manajemen Database atau DBMS.

Dalam proses sistem antarmuka account untuk 25% sampai 70% dari biaya pengembangan dan dukungan sistem saat ini. Alasan utama untuk biaya ini adalah bahwa sistem ini tidak berbagi data model umum. Jika model data yang dikembangkan pada suatu sistem dengan dasar sistem, maka tidak hanya merupakan analisis yang sama berulang-ulang di daerah tumpang tindih, tetapi analisis lebih lanjut harus dilakukan untuk menciptakan antarmuka antara mereka. Kebanyakan sistem berisi komponen dasar yang sama, dibangun kembali untuk tujuan tertentu. Sebagai contoh berikut ini dapat menggunakan model klasifikasi yang sama sebagai komponen dasar:
Bahan Katalog,
Spesifikasi Produk dan Merek,
Peralatan spesifikasi.

Komponen yang sama dibangun kembali karena kita tidak memiliki cara untuk mengatakan mereka adalah hal yang sama.

Modeling metodologi

Data model merupakan bidang informasi yang diminati. Meskipun ada banyak cara untuk membuat model data, menurut Len Silverston (1997) hanya dua metodologi pemodelan menonjol, top-down dan bottom-up:

Model Bottom-up sering hasil dari upaya rekayasa ulang. Mereka biasanya mulai dengan bentuk struktur data yang ada, bidang pada layar aplikasi, atau laporan. Model ini biasanya fisik, aplikasi-spesifik, dan tidak lengkap dari perspektif perusahaan. Mereka mungkin tidak mempromosikan berbagi data, terutama jika mereka dibangun tanpa mengacu pada bagian lain dari organisasi.

Model Top-down data logis, di sisi lain, dibuat dengan cara yang abstrak dengan mendapatkan informasi dari orang-orang yang mengetahui wilayah subjek. Sebuah sistem tidak mungkin menerapkan semua entitas dalam model logis, tetapi model berfungsi sebagai titik acuan atau template.

Kadang-kadang model dibuat dalam campuran dari dua metode: dengan mempertimbangkan kebutuhan data dan struktur aplikasi dan konsisten referensi model subjek-daerah. Sayangnya, di lingkungan banyak perbedaan antara model data logis dan model data fisik adalah kabur. Selain itu, beberapa alat KASUS tidak membuat perbedaan antara model data logis dan fisik.



Diagram hubungan entitas

Contoh hubungan Badan IDEF1X diagram digunakan untuk model IDEF1X sendiri. Nama melihat adalah mm. Hirarki domain dan kendala juga diberikan. Kendala disajikan sebagai kalimat dalam teori formal model meta.

Ada beberapa notasi untuk pemodelan data. Model aktual sering disebut “Badan model hubungan”, karena menggambarkan data dalam hal entitas dan hubungan yang dijelaskan dalam data. Model entitas-hubungan (ERM) adalah representasi konseptual abstrak data terstruktur. Badan-hubungan pemodelan adalah sebuah database relasional skema pemodelan metode, yang digunakan dalam rekayasa perangkat lunak untuk menghasilkan jenis data model konseptual (atau semantik data model) dari suatu sistem, sering database relasional, dan persyaratan dalam secara top-down.

Model ini digunakan dalam tahap pertama desain sistem informasi selama analisis persyaratan untuk menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi istilah yang digunakan dan hubungan mereka) untuk wilayah tertentu semesta wacana yaitu bunga.

Beberapa teknik telah dikembangkan untuk desain model data. Meskipun data Pedoman metodologi modelers dalam pekerjaan mereka, dua orang yang berbeda dengan metodologi yang sama akan sering muncul dengan hasil yang sangat berbeda. Paling penting adalah:

Diagram Bachman
Notasi Barker
Chen
Data Vault Modeling
Extended Backus-Naur form
IDEF1X
Pemetaan objek-relasional
Obyek Peran Modeling
Model Relasional
Generik pemodelan data

Model Data Generik.

Model Data Generic generalisasi model data konvensional. Mereka menentukan standar jenis hubungan umum, bersama dengan hal-hal yang mungkin terkait dengan seperti jenis hubungan. Definisi model data generik mirip dengan definisi bahasa alami. Misalnya, data model generik dapat menentukan jenis hubungan seperti ‘hubungan klasifikasi’, sebagai hubungan biner antara hal yang individual dan semacam hal (kelas) dan ‘relasi-seluruh bagian’, sebagai hubungan biner antara dua hal, satu dengan peran bagian, yang lain dengan peran dari keseluruhan, apapun jenis hal-hal yang terkait.

Mengingat daftar extensible kelas, ini memungkinkan klasifikasi dari setiap hal yang individual dan untuk menentukan hubungan bagian-keseluruhan untuk setiap objek individu. Dengan standardisasi daftar extensible jenis hubungan, model data generik memungkinkan ekspresi yang tidak terbatas jumlah jenis fakta dan akan mendekati kemampuan bahasa alam. Konvensional data model, di sisi lain, memiliki lingkup domain tetap dan terbatas, karena Instansiasi tersebut (penggunaan) dari model seperti itu hanya memungkinkan ekspresi dari jenis fakta yang telah ditetapkan dalam model.

Semantic data model

Struktur data logis dari DBMS, apakah hirarkis, jaringan, atau relasional, tidak dapat sepenuhnya memenuhi persyaratan untuk definisi konseptual data karena dibatasi dalam ruang lingkup dan bias terhadap implementasi strategi yang digunakan oleh DBMS.

Semantic data model.

Oleh karena itu, kebutuhan untuk mendefinisikan data dari pandangan konseptual telah menyebabkan perkembangan teknik pemodelan data semantik. Yaitu, teknik untuk mendefinisikan makna data dalam konteks keterkaitan dengan data lainnya. Seperti diilustrasikan dalam gambar dunia nyata, dalam hal sumber daya, ide, kegiatan, dll, yang secara simbolis didefinisikan dalam menyimpan data fisik. Sebuah model data semantik adalah sebuah abstraksi yang mendefinisikan bagaimana simbol disimpan berhubungan dengan dunia nyata. Dengan demikian, model tersebut harus menjadi representasi sejati dari dunia nyata.

Sebuah model data semantik dapat digunakan untuk melayani berbagai keperluan, seperti:
perencanaan sumber daya data
pembangunan database dapat dibagikan
evaluasi vendor perangkat lunak
integrasi database yang sudah ada

Tujuan keseluruhan dari model data semantik adalah untuk menangkap lebih banyak makna data dengan mengintegrasikan konsep-konsep relasional dengan konsep abstraksi yang lebih kuat dikenal dari bidang Artificial Intelligence. Idenya adalah untuk memberikan model primitif tingkat tinggi sebagai bagian integral dari suatu model data agar dapat memfasilitasi representasi situasi dunia nyata.

c.Pemodelan Fungional Dan Aliran Informasi

, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan:
  • Pengertian DFD
  • Latar Belakang DFD
  • Manfaat DFD
  • Tujuan DFD
  • Notasi/Simbol DFD
  • Langkan membuat/mengambar DFD
  • Kesalahan dalam menggambar DFD
  • Tips dalam membuat DFD
  • Contoh kasus DFD (Perpustakaan)

Pengertian DFD

Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan  DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

Latar belakang DAD

Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.

Tujuan DFD

Tujuan DFD adalah :
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data

Manfaat DFD

Manfaat DFD adalah :
  • Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
  • DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
  • DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Simbol DFD

Terminator/Kesatuan luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem (Jogiyanto, 1989).
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.
Entitas Luar (external Entity)Notasi terminator/Kesatuan Luar di DFD
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Arus data (data flow)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
Notasi Arus Data di DFD
Arus Arus data  data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai sebagai berikut berikut : :
  • Formulir atau atau dokumen dokumen yang  yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan
  • Laporan tercetak tercetak yang  yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem
  • Output dilayar  komputer
  • Masukan untuk komputer komputer
  • Komunikasi ucapan
  • Surat atau memo
  • Data yang dibaca atau atau direkam di  file
  • Suatu isian yang  yang dicatat pada buku agenda
  • Transmisi data  dari suatu komputer ke komputer lain

Proses (process)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar dari prises. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.
Notasi Proses di DFD
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
  • Proses harus memiliki input dan output.
  • Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data.
  • Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

Simpanan data (data store)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
Simbol dari Simpanan Data di DFD

Syarat Memuat DFD

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

Tips-tips dalam membuat DFD

Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :
  1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
  2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
  3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
  4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
  5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
  6. Banyaknya proses  yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
  7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
  8. Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
  9. Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
  10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity
  11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report
  12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.

Langkah membuat/menggambar DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output

Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.

Buat Diagram Konteks (diagram context)

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
  • Tentukan nama sistemnya.
  • Tentukan batasan sistemnya.
  • Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
  • Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
  • Gambarkan diagram konteks.
Context Diagram

Buat Diagram Level Zero (Overview Diagram)

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
  • Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
  • Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
  • Hindari perpotongan arus data
  • Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
(klik gambar untuk resolusi yang lebih baik)
Overview Diagram
Overview Diagram

Buat Diagram Level Satu

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :
  • Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
  • Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
  • Hindari perpotongan arus data.
  • Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.C ontoh : 1.1, 1.2, 2
Level dalam DFD
Level dalam DFD

Kesalahan dalan pembuatan DFD

Umumnya kesalahan dalam pembuatan   DFD adalah :
(klik gambar untuk resolusi yang lebih baik)
  1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.
  2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
  3. Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses
  4. Data Store tidak memiliki keluaran
  5. Data Store tidak memiliki masukan
  6. Hubungan langsung antar entitas luar
  7. Masukan langsung entitas data store
  8. Keluaran langsun dari data store ke Entitas  luar
  9. Hubungan langsung antar data store
  10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store

- d. Mekanis dari analisis tertruktur
Analisis Terstruktur (Structured Analysis) merupakan salah satu teknik analisis yang mengunakan pendekatan berorientasi fungsi. Teknik inimempunyai sekumpulan petunjuk dan perangkat komunikasi grafis yangmemungkinkan analis sistem mendefinisikan spesifikasi fungsional perangkatlunak secara terstruktur. Pada metode ini, semua fungsi sistemdirepresentasikan sebagai sebuah proses transformasi informasi, dan disusunsecara hirarkis sesuai tingkat abstraksinya (sistem maupun perangkat lunak)yang hasilnya ditujukan untuk entitas-entitas eksternal.
Analisis Terstruktur pertama kali diperkenalkan oleh Tom DeMarco sekitartahun 1978 [DEM79]. Prinsip dari teknik ini adalah dekomposisi fungsi darisistem berdasarkan aliran data dan proses-prosesnya untuk mendapatkanproduk analisis yang dapat diubah dan diperbaiki secara mudah (highlymaintainable). Dalam bukunya itu, DeMarco mendefinisikan AnalisisTerstruktur sebagai teknik untuk mendeskripsikan spesifikasi sistem barumelalui Data Flow Diagrams, Data Dictionary, Structured English, dan DataStructure Diagrams. Spesifikasi sistem tersebut dinyatakan dalam suatudokumen yang disebut Spesifikasi Terstuktur (Structured Specification).Dalam perkembangannya, teknik Analisis Terstruktur mengalami perubahan,penambahan, dan penyempurnaan, baik untuk perangkat pemodelannyamaupun mekanisme atau cara pelaksanaannya. Salah satunya oleh EdwardYourdon [YOU89] yang memperkenalkan pendekatan baru dari AnalisisTerstruktur, yaitu Analisis Terstruktur Modern (Modern Structures Analysis).

Perangkat Pemodelan Analisis Terstruktur adalah alat bantu pemodelan yangdigunakan untuk menggambarkan hasil pelaksanaan Analisis Terstruktur.Perangkat Analisis Terstruktur yang disampaikan oleh DeMarco [DEM78]adalah:

- Diagram Aliran Data atau Data Flow Diagram (DFD)
- Kamus Data atau atau Data Dictionary
- Structured English
- Tabel Keputusan atau Decision Table
- Pohon Keputusan atau Decision Tree

Kelima perangkat tersebut oleh Yourdon [YOU89] dilengkapi dengan:
- Diagram Entitas-Relasi atau Entity-Relationship Diagram (ERD)
- Diagram Transisi Keadaan atau State Transition Diagram (STD)

Dan sebagai pengembangan untuk menggambarkan sistem waktu nyata,disertakan Diagram Aliran Kendali atau Control Flow Diagram (CFD).

- e.kamus data

Definisi Kamus Data

Kamus data adalah suatu kumpulan data elemen yang terstruktur dengan pengertian yang
konsisten dan sesuai dengan sistem, sehingga pengguna maupun analis sistem memiliki
pemahama yang sama mengenai masukan, keluaran dan komponen simpanan data .
Pembentukan kamus data didasarkan pada alur data yang terdapat pada Diagram Alir Data (DAD). Alira data pada DAD bersifat umum (hanya menunjukkan nama alur datanya tanpa
menunjukkan struktur dari alur data). Unutk menunjukkan struktur dari aliran data
secara detail maka dibutuhkan sebuah kamus data.
data-dictionary
Kamus Data (KD) dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis sistem, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD.

Manfaat Kamus Data

Kamus Data (KD) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi
dari suatu sistem informasi. Kamus data selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk:
  • Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan
  • Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporanMenentukan muatan data yang disimpan dalam file-file
  • Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data

Fungsi Kamus Data

Kamus Data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
  • Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data dalam DFD
  • Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran (misalnya
    alamat
  • diuraikan menjadi kota, negara dan kode pos)
  • Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data
  • Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran
  • Mendeskripsikan hubungan detil antar penyimpanan (yang akan menjadi titik perhatian dalam entity-relationship diagram)

Hubungan antara DFD dan KD

Kamus data dibuat dengan memperhatikan dan menggambarkan muatan aliran data,
simpanan dataa dan proses-proses seperti pada gambar di atas. Setiap simpanan data dan
aliran data bisa ditetapkan dan kemudian diperluas sampai mencakup detail-detail elemen
yang dimuatnya. Logika dari setiap proses ini bisa digambarkan dengan menggunakan data
yang mengalir menuju dan keluar dari proses tersebut.
Hubungan DFD dan KD
Hubungan DFD dan KD

 Elemen-Elemen Data

Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang akan
dicatat. Untuk maksud keperluan ini, maka kamus data harus memuat hal-hal berikut:
  • Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DFD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di KD.
  • Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
    • Bentuk data, telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir:
    • Dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya tercatat di
      suatu dokumen atau formulir.
    • Hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya terdapat
      di media laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil cetakan komputer;
    • Hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya dalam
      bentuk variabel atau parameter yang dibutuhkan oleh proses penerimanya;
    • Hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang mengalir ini
      biasanya berbentuk suatu variabel.
    • Dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini biasanya
      berupa suatu field (item data).
      Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa: dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan di layar
      monitor, variabel, parameter, field.
  • Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat di KD agar mudah mencari arus data di DAD.
  • Penjelasan, Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di KD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut. Misalnya nama dari arus data adalah Tembusan Permintaan Persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.
  • Periode, periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di KD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan laporanlaporan harus dihasilkan.
  • Volume, volume yang perlu dicatat di KD adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus daa. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
  • Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di KD terdiri dari
    itemitem data apa saja.

Contoh Penggunaan Kamus Data

Contoh Penggunaan Kamus Data
Contoh Penggunaan Kamus Data




0 comments:

Post a Comment